Wisata Kota Demak – Kabupaten Demak terkenal dengan sejarah penyiaran Islam di Pulau Jawa pada zaman Wali Songo, bahkan kota ini dijuluki sebagai Kota Wali karena kaya akan jejak peninggalan Wali Songo atau wali sembilan yang aktif menyiarkan ajaran islam pada waktu itu.
Banyaknya itsar atau jejak peninggalan para wali menjadikan Demak sebagai kota dengan wisata religi yang terkenal. Demak hingga kini ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah. Nah kali ini Rivald Net rangkum beberapa destinasi wisata religi yang terdapat di Kabupaten Demak, simak di bawah ini:
Daftar Isi
1. Masjid Agung Demak
Destinasi wisata religi pertama yaitu Masjid Agung Demak, Masjid Agung Demal merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia. Masjid ini terletak di Kauman, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak. Masjid ini dipercayai menjadi tempat berkumpulnya para ulama yang menyiarkan syiar Islam di tanah Jawa pada zaman wali songo.
Masjid Agung Demak berada tepat di tengah kota dengan posisi yang menghadap ke alun-alun. Dalam sejarah situlis, Masjid Agung Demak didirikan dalam tiga tahap. Tahap pertama pembangunan adalah pada 1466. Kala itu masjid tersebut masih berupa bangunan Pondok Pesantren Glagahwangi yang diasuh Sunan Ampel.
Tahap kedua pada 1477, masjid ini dibangun kembali sebagai masjid Kadipaten Glagahwangi Demak. Tahap ketiga pada tahun 1478, ketika Raden Patah diangkat sebagai Sultan I Demak, masjid ini kembali direnovasi dengan penambahan luas bangunan.
Masjid bersejarah ini seringkali dijadikan destinasi wisata religi oleh umat islam maupun non islam yang penasaran dan ingin belajar tentang sejarah islam. Masjid Agung Demak selalu ramai pengunjung, khsusnya pada hari-hari besar islam.
2. Museum Masjid Agung Demak
Yang selanjutnya adalah Museum Masjid Agung Demak, Museum ini terletak tak jauh dari Masjid Agung Demak, tepatnya di sisi utara masjid dari Masjid Agung. Dengan tersedianya akses jalan yang mudah, pengunjung Masjid Agung Demak bisa dengan mudah mengujungi museum satu ini.
Museum Masjid Agung Demak memiliki banyak koleksi menarik yang menjadi saksi sejarah Islam di Pulau Jawa, seperti kitab kuno yang ditulis oleh para wali. Di benda bersejarah itu terdapat kitab tafsir juz 15-30 Alquran tulisan tangan karya Sunan Bonang.
Di museum Demak terdapat juga artefak terkait Masjid Agung Demak seperti beduk dan kentongan wali dari abad XV. Bahkan sakatatal atau saka guru Masjid Agung Demak yang konon katanya merupakan karya dari Sunan Kalijaga.
3. Makam Raja-Raja Demak
Demak di Bintoro merupaka kerajaan Islam pertama di Tanah Jawa yang muncul setelah surutnya kekuasaan Kerajaan Majapahit. Posisi itu membuat raja-raja Kasultanan Demak menjadi penting dalam catatan sejarah siar Islam di Pulau Jawa.
Makam raja-raja Demak terletak di bagian utara Masjid Agung Demak. Saat memasuk area dalam Masjid Demak, dapat memilih arah kiri sesampai serambi yang berada di kolam untuk tempat wudu untuk menemukan makam raja raja Demak terdahulu itu.
Makam raja-raja Demak itu terawat dengan baik karena adanya juru kuni yang selalu menjaga permakaman tersebut. Di permakaman tersebut, dikuburkan antara lain Pangeran Trenggono, Raden Patah, Syekh Maulana Maghribi, sampai dengan Arya Penangsang.
4. Makam Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaga merupakan seorang wali dari Wali Songo atau kesembilan wali. Sunan Kalijaga dianggap istimewa di antara kesembilan wali tersebut, karena dikenal memanfaatkan tradisi Jawa dalam penyiaran syiar islam di tanah yang sebelumnya berdiri agama Hindu dan Buddha.
Sunan Kalijaga lahir dengan nama Raden Said Putra Adipati Tuban. Meski lahir sebagai bangsawan di daerah Tuban, ia dimakamkan di Demak, tepatnya di permakaman Kadilangu, Desa Kadilangu, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Makam salah satu dari wali songo ini seringkali ramai dikunjungi para ziarawan.
Apalagi di hari kamis menjelang malam jumat, Makam Sunan Kalijaga tak akan sepi. Lantunan ayat Al-quran dan-doa terdengar dari berbagai sudut. Peziarah sebagian besar adalah para orangtua yang berasal dari berbagai majelis pengajian.
5. Makam Syekh Abdullah Mudzakir
Makam Syekh Abdullah Mudzakir terletak di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. belakangan hari ini juga ramai didatangi wisatawan yang bermaksud melakukan wisata religius atau wisata ziarah ke Kabupaten Demak.
Syech Abdullah Mudzakir adalah seseorang pejuang kemerdekaan Indonesia. Syekh Abdullah Mudzakir hidup antara 1900 hingga 1960-an. Ia berasal dari kampung Wringinjajar, Kecamatan Mranggen kemudian menetap dan menumbuhkan syiar Islam di pesisir Pantai Sayung.
Makam Syekh Abdullah Mudzakir kini terletak di tengah laut sehingga tak sedikit wisatawan yang menjuluki objek wisata ini sebagai makam terapung. Makam ini sejatinya berada di daratan seperti makam lainnya. Namun karena abrasi, maka daratan di sekitar makam tenggelam oleh air laut.